Seorang ibu hidup di
sebuah desa terpencil, sedangkan anak-anaknya sudah merantau ke kota semenjak
tahun lalu. Tahun ini natal akan segera tiba, biasanya anak-anaknya akan
mengunjungi ibunya setahun sekali. Ketika malam natal, ibunya tersenyum
memandangi anak-anaknya satu – persatu. Lalu tiba-tiba ia bertanya kepada anak
pertama : “ Nak, apa yang sudah kau lakukan semenjak merantau ke kota?”. Dengan
tersenyum anaknya menjawab, “ aku bekerja sepenuh waktu bu, agar bisa
mendapatkan uang yang banyak dan mengirimkannya pada ibu”. Lalu ibunya bertanya
kepada anak kedua dengan pertanyaan yang sama, anak ke-2 nya pun menjawab : “
Sama bu, saya juga melakukan yang sama dengan apa yang kakak lakukan”. Kemudian
untuk pertanyaan terakhir, ibunya juga bertanya kepada anak yang ke-3, anaknya
pun menjawab dengan jawaban yang sama.
Tiba-tiba ibu tersebut
berdiri dan mengambil sebuah gelas kosong, piring dan sebuah teko berisi air.
Lalu ia menaruh gelas di atas piring dan menuangkan air dalam teko tersebut
sampai penuh sehingga air keluar dari gelas tersebut. Dengan sedih, ibu tersebut
bertanya kepada ketiga anaknya, “ Apakah kalian mengerti apa maksud dari
perumpamaan takaran air ini?”. Dengan serentak ketiga anaknya menjawab, “ Tidak
tahu bu”.
“Gelas ini umpama kalian.
Ketika kalian berbuat baik kepada orang lain, Tuhan akan menuangkan air ke
dalam gelas ini. Mengapa Tuhan menuangkannya? Karena kalian telah memberi.
Tahukah salah satu hukum terbesar di dalam hidup ini? Berilah maka kamu akan
diberi. Kalian tidak akan pernah kekurangan, karena kalian suka memberi. Ini
sudah hukum tabur tuai. Bahkan, sampai kalian tercengang karena berkat Tuhan
tidak ada habis-habisnya. Jadi, ibu harap di tengah kesibukan yang padat,
kalian tetap bisa berbagi dengan orang lain khususnya yang kekurangan. Ingatlah
bahwa hanya berkat Tuhan yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan
menambahinya”, jelas ibu kepada anak-anaknya.
Manusia adalah makhluk
sosial. Tidak bisa hidup sendiri. Maka dari itu, Tuhan menginginkan Anda untuk
saling mengasihi dan membantu. Apakah ada upah bagi orang yang membantu orang
lain. Ini adalah upah yang pasti. Ketika Anda memberi bantuan kepada orang
lain, maka Tuhan pasti akan menolong Anda. Ketika Anda memberi, Tuhan pasti
membalaskan kepada Anda. Namun, alangkah indahnya ketika Anda berbuat kebaikan
tanpa mengharapkan sebuah upah.
Meskipun demikian, mari
uji, kapan Tuhan tidak memberkati Anda, ketika Anda membantu sesama yang sedang
kesusahan?
Lukas 6 : 38 : Berilah dan kamu akan diberi; suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang, dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu”.
Sumber : jawaban.com by tiur